Selasa, 21 Maret 2017

Sedikit Tentang Kamu

Mama: "mana calon yang mau dikenalkan?"
Aku: "Oh, Mama! kau tahu aku tak melakukan itu!"
Mama: "lalu apa yang kau lakukan? hanya menari seperti ini?"
Tiba-tiba dia membunuh Tipe yang sedang bernyanyi. G-Dragon dan BigBang-nya, serta rapper lain.
"Kenapa dimatikan?"
"ini membuat pusing!" katanya. "bagaimana akan ada yang suka jika kau tetap seperti ini?" lanjutnya.
"Oh, bukan tidak ada. Tapi belum ada yang cocok. Lalu aku menjauh!"
"kau terlalu cuek dan galak!"
"lalu untuk apa memberi harapan jika tidak mau?" dalam hati aku meneruskan 'aku baik pada orang yang aku sukai! hi hi'
"setidaknya hati-hati jangan samapi keterlaluan!"
"Ya. setidaknya aku merasakan bagaimana dijauhi karena tidak dimaui!" Lalu aku menyalakan tipe nya kembali. Menari dan  merangkul pundaknya. "Tak perlu yang ribet. pertama dia harus orang 'faham' karena yang sholeh belum tentu faham! yang Aku sukai tentunya." beliau tersenyum.
"tentunya. Aamiiin!"
"egois sedikit tidak apa-apa!" aku kembali pada duniaku.

Entahlah itu percakapan yang keberapa tentang aku dan Mama yang menantikan aku memasukkan seorang ke dalam rumah. Aku sendiri lebih lama peduli tak peduli dengan keadaan sendiri. Tap risihnya, di daerah-daerah selain mengukur seseorang dari kekayaan, mereka juga mengukur seseorang terutama bagi anak perempuan dari 'laku' nya. Cepat menikah atau tidak. Sedikit saja umur yang melebihi maka banyaklah yang dikhawatirkan.
'Oh aku bukan penganut seperti itu!' tapi Mama yang terkadang 'kekeh' dengan pemikirannya seakan khawatir. Seakan aku perhatikan, ketika ada yang menikah baik teman atau siapa, pasti Mama aku yang seakan kebakaran rambut. Ha ha

Terkadang dia takut aku salah memilih seseorang. ketika aku berkata "aku tidak melakukan itu!" maksudnya aku idak mau terikat suatu hubungan ilegal seperti pacaran. Walau kadang aku juga cemburu dengan teman yang sering hangout dengan pacarnya. Atau sekedar berdebat. Aku kira aku juga normal! Tapi Mama bilang kau harus mengenalnya terlebih dahulu, jangan sampai gampang menerima. Aku hanya mengangguk. 'Ya, aku pikir pasangan kita nanti setidaknya adalah orang yang kita kenal. entah sudah lama atau sebentar. tidak akan tiba-tiba kita tidak kenal lalu berhubungan!'

Itulah manusia. Mereka menakuti dirinya dengan apa yang sudah Allah tentukan. Aku pernah berkata pada Mama "kita khawatir besok tidak makan pun itu sudah menghina Tuhan ('kutip Sujiwo Tedjo'), apalagi ini masalah jodoh. Yang sejak dahulu udah ditentukan!". Aku hanya meneguhkan hatiku dengan itu.
"kau sudah dewasa dengan pemikiran itu!" balasnya.
Aku hanya perlu dukungan saja. Aku tahu aku masih akan tetap anak kecil bagimu. Masih perlu kau bimbing. Tapi Percaya dirimu. Kepercayaanmu padaku. Berpengaruh pada diriku.



Dibalik ini aku mengerti dari berbagai pandangan.
Di Bandung, Selasa malam.
21032017.

Acuan yang kuingat ketika membaca tumblr
"untuk menjadi ibu, tanya dirimu 'apakah aku akan senang memiliki ibu seperti dirimu?';
untuk menjadi pasangan, tanya dirimu 'apakah dia akan senang memiliki pasangan seperti dirimu?'"

1 komentar:

  1. Semoga kita termasuk pada orang2 yang pandai memperbaiki diri. Aamiin.

    BalasHapus