Hari itu, hari Selasa, hari test imla ulangan. Sebelum tiba di Fakultas memang semua berkumpul di kotsan, dengan Bella yang terakhir datang. Dengan ribuan kata-kata yang barusan dia alami, dan kami juga mengalaminya. Imla. Pengawas. Salah satu. Ujian lagi. Faktanya setelah ujian yang telah berlalu, ujian bersama-sama kita berempat memiliki kesalahan. Hanya satu. Tapi berpengaruh. Walau kami memang pernah berkata 'Manusia atuh gak lepas dari salah. Ini mah satu saja'. 'Manusia atuh gak ada yang sempurna'. Dan terus. Dan dasar ya kita baru sadar manusia ketika dia tak mampu akan sesuatu (Surayah, pernah bilang begini juga). Dan kami melakukkannya. Mengucapkannya. Lalu karena takut ujian ulang lagi, kami juga berburuk sangka. Berpikiran negatif.
Berlanjut kami berangkat. Dengan mulut-mulut yang tak kenal rapat. Sampai ada yang bicara "siapa yang berani nanya ke laki-laki 'A, Zaenudin bukan?'" Bella kalau tidak salah yang berkata.
"hayu!" kataku. Hayu itu artinya ayo!. Dan kita pun berjalan.
"Zaenudin bukan?" lajutnya.
"Bukan teh." dengan bingung lelaki tersebut mejawab.
"Oh ya udah!" kami pun langsung berjalan sambil tertawa.
"Sok. Sekarang giliran kamu, Tiah!" kata Bella.
"Siap!"
"itu tuh orangnya!"
"ok. Siap!"
Dan lau aku pun sama melakukan seperti itu. Respon yang sama seperti sebelumnya. Mereka bingung. Bahkan aku nanya perempuan-perempuan yang lewat dengan 'Teh. Teteh Hayati, Bukan?' dan mereka hanya diam saja. Ih. serius banget.
"Hahahaha." Aku, Betty, Ana, dan Bella sama besama tertawa.
"Dasar gelo!" kata Ana. Gelo itu artinya gila.
"Ih, ngerakeun!" kata Betty. sama dengan 'Ih, malu-maluin!'
Semua itu terus berlangsung. Sambil menunggu hasil test, sampai dosen ditanya seperti itu. Tapi beliau senyum aja. Hihi
Akhirnya waktu itu kita lulus, dan pulang berakhir sambil mencari Zaenudin. Sampai ada yang aku tanya dia seperti bergidik ngeri. Entahlah!
"Ah, Makannya kalau nanya lihat wajahnya dulu, Tiah!" kata Bella
"Eh namanya juga percobaan. Gak tahu bakal gitu!"
"Euh, malu-maluin!" kata Betty.
"Gimana kalo ketemu lagi? Malu aku mah!" kata Ana.
"Ya da udah. Haha."
Oh ingatkah hari itu kawan? waktu terakhir kita yaitu sore. Di DPR, sesudah membeli Bondu, jarum, dan emangnya menerima uang kita. Lalu kita berbicara, bahkan banyak ketika disitu.
"Mang. Lihat-lihat dulu, ya?" kataku.
"Awas, Mang. Dia mah cuma lihat aja. Gak beli!" kata Bella.
"Ih, Kamu." jawabku. "Ah Mang saya mah masih mending. Dia mah lihat-lihat, nanti jualan emang hilang satu!" Haha
"Ih, dasar. Aku bukan maliing!"
Hari itu kita bahagia. Semoga kita menikmati. Untuk yang kami tanyai. Maaf, ya. Dan jangan terlalu serius! Kita hanya membantu Hayati kok, untuk menemukan Zaenudin. Hihi
Bandung, 24 Nopember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar